GURU BIASA ADALAH GURU YANG MAMPU MENJELASKAN, GURU BAIK ADALAH GURU YANG MAMPU MENDEMONSTRASIKAN DAN GURU HEBAT ADALAH GURU YANG MAMPU MENGINSPIRASI SISWA.

Sabtu, 12 Februari 2011

WORKSHOP MGMP IPA KOTA MAGELANG

Penutupan Workshop MGMP IPA Kota Magelang

Kegiatan workshop MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA Kota Magelang hari ini (sabtu, 12 Februari 2011) berakhir, semoga bermanfaat bagi teman-teman untuk mempersiapkan siswa-siswi kelas IX menghadapai ujian nasional akhir bulan april mendatang. Alhamdullilah selesai juga akhirnya, meski ada beberapa teman yang kehadirannya tidak 100 %.

Jumat, 11 Februari 2011

TEORI HUMANISTIK


Belajar sebagai suatu kegiatan yang dilakukan manusia telah menjadi objek studi para pakar sejak lama. Teori-teori belajar yang telah dikemukakan kemudian dikembangkan. Pemikiran dan pemahaman hakekat belajar terus berkembang, sejalan dengan upaya penelaahan yang terus berlangsung oleh para pakar. Contohnya Thorpe (1954) mengkonsepsikan belajar sebagai bentuk perubahan nilai, kecakapan, sikap dan perilaku yang terjadi dengan usaha yang disengaja melalui rangsangan atau stimuli. Sedangkan perubahan yang terjadi pada diri peserta didik adalah dalam bentuk tanggapan atau respon terhadap rangsangan tersebut. Gagne (1970) dan Travers(1972) mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan disposisi atau kecakapan baru yang terjadi karena adanya suatu usaha yang disengaja. Sedangkan Munn (1965) berpendapat bahwa belajar itu adalah upaya memodifikasi tingkah laku sebagai perolehan dari suatu kegiatan, latihan khusus, atau hasil observasi. Proses belajar pada orang dewasa, yang pada umumnya bersifat informal, lebih berorientasi kepada penemuan (discovery), lebih organic dan holistic, melalui proses kognitif pada level operasi konkrit. Beberapa prinsip belajar berdasarkan konsep dan aliran pembelajaran.

Teori Kecerdasan Majemuk Dan Aplikasinya


Teori Kecerdasan Majemuk adalah sebuah fenomena dalam dunia pendidikan di akhir abad ke-20 dan menjadi sebuah tren dalam dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini. Adalah Howard Earl Gardner (1943- ), seorang peneliti di Project Zero milik Universitas Harvard, yang mencetuskan ide mengenai kecerdasan yang menentang aliran kecerdasan utama dan tradisional yang ada saat itu. Ide itu dituangkannya dalam buku Frames Of Mind (1983) yang kemudian diikuti oleh belasan buku lain yang mengulas mengenai kecerdasan majemuk ini.

Kamis, 10 Februari 2011

KISAHKU SEBAGAI SEORANG GURU

Aku memulai profesiku sebagai guru sejak terbit SK CPNS-ku 1 Desember 2003. Aku ditempatkan di SMP Negeri 7 Kota Magelang sebagai guru IPA Biologi. Sebagai guru baru aku selalu belajar materi-materi yang akan diberikan ke siswaku, karena sudah lama sekali aku tak membuka buku. Setelah enam tahun menikah aku hanya berpredikat sebagai ibu rumah tangga yang disibukan dengan kegiatan rutin di rumah. Jadi buku-buku biologiku ini telah lama tak tersentuh. Koleksi buku-buku baru juga harus diprioritaskan, ironis sekali kalau seorang guru tak pernah meng-update referensi yang dibaca.

MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF


           Di dalam sistem pendidikan nasional, sebuah kompetensi dapat dicapai dengan tiga indikator yakni pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Artinya bahwa anak belajar dengan subjek, supaya menjadi tahu, dapat melakukan dan menjadi perilaku yang tercermin dalam keseharian hidup. Belajar berarti melakukan proses berpikir. Belajar tidak cukup hanya sekedar tahu, menguasai ilmu dan menghapal semua teori yang dihasilkan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran hendaknya melatih anak mengembangkan kemampuan berpikir (thinking skills).

TEORI KONSTRUKTIVISTIK


MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Belajar merupakan sebuah proses bukan suatu tujuan sehingga guru diharapkan memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Beberapa strategi belajar, metode, teknik dan media pembelajaran perlu digunakan untuk mencapai tujuan ini. Fokus pembelajaran juga perlu diubah, dari pembelajaran yang berfokus pada guru ke fokus pembelajaran pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk merubah fokus pembelajaran ini adalah model pembelajaran kontruktivisme.

PROFESIKU

Aku tak pernah punya cita-cita jadi guru, salah satu alasannya karena tulisanku jelek. Aku gak 'PD' kalau tulisan jelekku itu dipamerkan di ruang kelas. Tapi kini aku berpredikat sebagai guru, cita-cita yang tak pernah muncul dalam benak dan mimpiku. Namun karena menjadi predikat, tentu aku harus profesional. "menjadi guru yang profesional" tak sekedar memiliki sertifikat pendidik dan memperoleh tunjangan profesi tentunya. lalu profesional yang seperti apa ya? Apa 'profesional' itu?

Aku mulai belajar merancang desain pembelajaran, memilih model, metode, strategi dan taktik pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yg menarik bagi siswa, membuat evaluasi hasil pembelajaran dan menganalisis hasil evaluasi pembelajaran. Pelan-pelan aku berusaha meningkatkan kompetensiku sebagai seorang guru, belajar dan terus belajar, mengikuti perubahan yg demikian pesatnya. Sudah profesionalkah aku? Orang lain yang menilai tentunya....