GURU BIASA ADALAH GURU YANG MAMPU MENJELASKAN, GURU BAIK ADALAH GURU YANG MAMPU MENDEMONSTRASIKAN DAN GURU HEBAT ADALAH GURU YANG MAMPU MENGINSPIRASI SISWA.

Kamis, 26 Mei 2011

NEGARA DENGAN KUALITAS PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA


Banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk kualitas pendidikan di dunia adalah Negara Finlandia. Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM dirundingkan, ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia. Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Hebatnya Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.
Apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa, tapi masih kalah dengan beberapanegara lainnya. Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50jam perminggu Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya.

Guru-guru Finlandia adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran. Bandingkan dengan Indonesia, lulusan sekolah menengah terbaik biasanya tidak berminat menjadi guru atau boleh dibilang mereka lebih memilih perguruan tinggi yang non kependidikan.

Dengan kualitas mahasiswa yang baik serta pendidikan dan pelatihan guru yang berkualitas tinggi, tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka,dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitaas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian. ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian.

Pada usia 18 siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar betanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri, menurut  Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilakso, Finlandia, dan kalau mereka bertanggung jawab mereka akan bekeja lebih bebas. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah. Kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah.

Suasana sekolah sanga santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan. Sambungnya. Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan perilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai,umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu;berikutnya, bawa buku, dsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan Kamu salah! pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada system ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diripada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yangt idak beres dengan pengajaran saya. Benar-benar ucapan guru yang bertanggung jawab. 

Padahal di Finlandia gaji guru tidak begitu besar. Tetapi negara dan rakyat Finladia menempatkan guru sebagai jabatan terhormat dan mereka yang menyandang jabatan itu pun juga merasa mendapat sebuah prestisius dan kebanggaan. Puncak kebanggaan mereka berhasil mendidik anak didik bukan berhasil memanipulasi nilai siswa. para guru di Finlandia akan selalu mengatakan³ Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaransaya.´ Artinya guru Finlandia sangat bertanggung jawab, minimal pada kelangsungan masa depan anak didiknya termasuk pendidikan lanjutan yang akan ditempuh anak didik itu. Sementara nilai siswa sama sekali tidak dianggap penting. Guru-guru di Finlandia dibebaskan untuk menggunakan metode kelas apapun, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Ujian bukan halutama dan sakral, tetapi ujian hanya digunakan untuk mengetahui kualifikasi siswa di sebuah universitas. Kewibawaan guru demikian tinggi di mata murid, karena mereka sangat menghindari kritikan pada pekerjaan murid, tetapi mereka mengajak murid tersebut membandingkan dengan nila i sebelumnya. 


Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia?  Penilaian kemampuan Matematika dan Sains bagi para pelajar di berbagai Negara pada tahun 2007 oleh TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) yang diselenggarakan setiap empat tahun, hasilnya sangat mengecewakan. Indonesia berada di peringkat 36 dari 48 negara untuk tingkat delapan (setingkat SMP), jauh 16 tingkat dibawah Malaysia.  Nilai rata-rata yang diperoleh siswa Indonesia sangat jelek yaitu hanya 397 sementara rata-rata nilai seluruh negara yang disurvei adalah 452. Bidang sains menempatkan Indonesia pada peringkat 35 dari 46 negara peserta.  Data empirik tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Matematika dan Sains siswa Indonesia sangat rendah; dan jauh lebih tertinggal dibandingkan dengan siswa Malaysia dan Singapura. Kemenangan beberapa siswa  Indonesia dalam berbagai forum Olimpiade Internasional yang bersifat individual tidak banyak berarti dibandingkan prestasi buruk siswa Indonesia dalam forum TIMSS yang bersifat kolektif (http://arikharianto.blogguru.net/ artikel-pendidikan, 2009).
Sumber:
Satria Darma Balikpapan, 5 Oktober 2005 Diambil dari Top of the Class Fergus Bordewich. Diakses dari : http://www.scribd.com/doc/45630174/Kualitas-Pendidikan-Terbaik-Di-Duniahttp://imgv2-2.scribdassets.com/img/word_document/27490388/72x93/dfd0d8b76c/1306210762p.
http://www.sekolahorangtua.com/2010/01/12/negara-dengan-kualitas-pendidikan-terbaik-di-dunia/


2 komentar:

  1. Menurut saya bu, ada beberapa hal penyebab rendahnya kualitas pendidikan di negara kita: 1. Jumlah penduduk miskin dan tertinggal di Indonesia masih tinggi. 2. Sistem pendidikan-kurikulum yang belum baku (uji coba melulu) 3. Pemerintah belum sungguh-sungguh atau memprioritaskan pendidikan 4. Pendidikan secara politis bukan merupakan issu yang menarik 5. Memang kualitas pendidikannya masih rendah.

    BalasHapus
  2. Perfеct short intгo, made me гead it all.
    Mіne alwаys seеm to wafflе оn,
    уοurs iѕ nice and еffectual.

    Feel free to visit my web ρаge :: personal loans

    BalasHapus