a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan (Arief S. Sadiman dkk, 2009: 6). Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2009: 3). Pengertian media menurut Atwi Suparman (2001:187) adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku, dan sebagainya.
Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 09) mengatakan bahwa media terdiri dari teks, grafik, gambar, audio, video, dan animasi. Sedangkan Gerlach & Ely dalam (Azhar Arsyad, 2009: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Selanjutnya Yusufhadi Miarso (2005: 458), juga menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali
Smaldino, Lowther, & Russell (2008: 372) menyatakan bahwa:“medium, a means of communication. Derived from the latin medium (“between”), the term refers to anything that carries information between a source and a receiver. Media merupakan sebuah komunikasi. Yang melibatkan antara sumber dan penerima.
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa media merupakan bentuk peralatan yang berfungsi merangsang pemikiran, pengantar pesan kepada sasaran dan dapat membangkitkan perasaan. Jika media tersebut tidak dapat berfungsi sebagai penyalur pesan berarti media tersebut tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin disampaikan sumber ke penerima. Televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran, ada dua unsur yang sangat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa dalam benak atau mental maupun dalam bentuk yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Azhar Arsyad (2009: 17-18) menyatakan bahawa manfaat media pembelajaran di dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
a. Objek yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b. Objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektormikro, film, atau gambar.
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan kembali melalui rekaman film, video, film bingkai, foto, maupun secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikakan dengan model, diagram, dll.
f. Konsep yang terlalu luas seperti Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi, gempa bumi, iklim, dll, dapat divisualkan dalam bentuk film, filem bingkai, gambar, dll.
3. Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.
Yusufhadi Miarso (2007: 458-460) mengemukakan kegunaan media dalam pembelajaran adalah:
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
3. Media dapat melampaui batas ruang kelas
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstrak.
9. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
10. Media mampu meningkatkan kemampuan new literacy yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan lambing yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungannya.
11. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi.
12. Media dapat menigkatkan kemampuan ekspresi diri pengajar maupun siswa.
Kondisi di lapangan saat ini guru paling banyak memanfaatkan buku atau media cetak dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keadaan ini diperparah lagi dengan pemilihan strategi dan media pembelajaran yang kurang tepat. Sebagian besar guru menerapkan proses pembelajaran ekspositori, sehingga interaksi antar guru dan siswa tidak dinamis. Peran guru lebih dominan sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran rendah, dan siswa kurang tertarik untuk mendengarkan penjelasan-penjelasan yang monoton.
Dengan adanya media pembelajaran yang bervariasi, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Dengan melihat manfaat yang ada, tentunya dapat meningkatkan hasil belajar maupun kualitas pembelajaran di sekolah. Guru sebagai penyalur pesan hendaknya dapat memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia guna menunjang proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Proses pembelajaran memang tidak dapat terpisahkan dari pemanfaatan media. Menurut Levie dan Levie dalam Azhar Arzad (2009: 9) yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Robert Heinich et.al. (1996: 8) menyebutkan ada beberapa media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Media non proyeksi (non projected media) seperti: gambar/foto, diagram, pameran, dan model.
2. Media yang diproyeksikan (Projected media) seperti: slide, filimstrips, OHP, dan komputer yang diproyeksikan.
3. Media audio (Audio media) , seperti: kaset dan CD
4. Media yang bergerak (Motion audio) seperti: video dan film.
5. Pembelajaran berbantuan komputer (Computer-mediated instruction).
6. Multimedia berbasis komputer dan hypermedia (Computer-based multimedia and hypermedia).
7. Media, seperti radio dan televisi digunakan dalam pembelajaran jarak jauh.
Adapun klasifikasi dan jenis media, adalah sebagai berikut:
a. Media yang tidak diproyeksikan
1) Realita: Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
2) Model: Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
3) Grafis: Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (grafik, chart, poster, kartun)
4) Display: Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
b. Media Video
1) Kelebihan
(a) Dapat menstimulir efek gerak
(b) Dapat diberi suara maupun warna
(c) Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.
(d) Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
2) Kekurangan
(a) Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
(b) Memerlukan tenaga listrik
(c) Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
c. Media berbasiskan komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
1) Praktek dan latihan (drill & practice)
2) Tutorial
3) Permainan (games)
4) Simulasi (simulation)
5) Penemuan (discovery)
6) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
DAFTAR PUSTAKA:
Arief S Sadiman, R. Raharjo, & Anung Haryono. (2009). Media pendidikan : pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Diknas dan PT. Raja Grafindo Perkasa.
Atwi Suparman. M. (2001). Desain instruksional. Jalarta: Proyek Pengembangan Universitas Terbuka, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Azhar Arsyad. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Heinich, R. (et al). (1996). Instructional media and technologies for learning (5th ed.). Englewood cliffs, New Jersey: A Simon & Schuster Company.
Yusufhadi Miarso. (2005). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana
Yusufhadi Miarso. (2007). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar